Petani Harus Manfaatkan SL Dengan Baik
Pandeglang -di wartakan oleh warta terkini.com-Sekolah lapang (SL) Kelompok Tani (Poktan) bukan hanya acara seremonial semata tapi harus dimanfaatkan dengan baik oleh petani karena ada transfer knowladge dari para narasumber.
“Pada kegiatan ini diajarkan cara pembuatan bahan organik oleh narasumber sehingga petani mempunyai alternatif pupuk untuk pengolahan lahan pertanian,” demikian dikatakan Asda Ekonomi Pembangunan (Ekbang) Nuriah saat membuka acara sekolah lapang di Desa Rocek Kecamatan Cimanuk, Selasa (22/23).
Menurutnya, kegiatan ini untuk memberikan wawan bagi para petani khususnya dalam pembuatan bahan organik. Apalagi kata Nuriah pembuatan bahan ini menjadi solusi ketika pupuk an organik sulit didapat.
“Manfaatkan momen ini dengan baik, memberikan pembelajaran menyelesaikan permasalahan yang selama ini menjadi persoalan dilapangan,” terangnya.
“Silahkan ikuti dengan seksama, catat semua materi yang disampaikan para narasumber setelah itu diaplikasikan pada saat mulai menanam,” pungkasnya.
Encep Sulhi narasumber dari Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Cimanuk mengatakan, biosaka merupakan produk non paten dan non pupuk yang diramu sendiri oleh petani.
“Produk biosaka merupakan elisitor, artinya suatu produk yang berfungsi sebagai signaling bagi tanaman untuk tumbuh dan berproduksi lebih bagus,” jelasnya.
Dijelaskan Encep, elisator ini berpungsi memperbaiki tanaman dan ekosistemnya, sehingga kata Encep, tanaman tumbuhnya lebih bagus dan meningkatkan sel tanaman itu sendiri.
“Nanti secara fisik bisa dilihat dari daun dan batangnya, perkembanngan akar dengan sendirinya akan mencari nutrisi, menyuburkan tanah, agar ada pemahaman biosaka kita langsung peraktekan,” pungkasnya.
Sementara Toni kelompok tanu Mukti Rahayu II sangat senang bisa mengikuti kegiatan SL, sebab kata Toni dirinya banyak mendapatkan informasi tata cara pengolahan pertanian.
“Pertama kita belajar biosaka, kami sudah peraktekan bahannya sudah kami catat seperti daun nilam, daun paku, sembung, ki hujan, kelor, daun mindi, semua diremas dengan air dua liter,” imbuhnya.(@* Advetorial Rahmat