Beranda » Sekretaris Dinas Pendidikan dan kebudayaan:Bantah Pernyataan Kepala Sekolah

Sekretaris Dinas Pendidikan dan kebudayaan:Bantah Pernyataan Kepala Sekolah

Makassar, Warta Terkini


Penerimaan Peserta Didik Baru setiap tahunnya sepertinya seringkali menimbulkan kegaduhan tak terkecuali tingka SMA dan SMP, bahkan setingkat SD pun seringkali membuat polemik, apalagi di saat penerimaan peserta didik baru(PPDB)

Pasalnya”jalur zonasi seperti yang terjadi pekan lalu, beberapa orang tua calon murid SD unggulan Todopuli sempat mendatangi sekolah sambil teriak memprotes hasil pengumuman (PPDB,)penerimaan peserta didik baru jalur zonasi yg diduga tidak transparan Menurut beberapa orang tua murid ketika pengumuman 26 juni lalu dan esokan harinya mepertanyakannya.

Bahkan beberapa calon murid yang rumahnya dekat sekolah di seputaran Panakukang tidak lulus di sekolah tersebut, salah satunya orang tua calon murid yang mengaku bernama Irma ketika di temui di rumahnya sabtu 17/06/2021

Sebut ja irma yang tinggal tidak jauh dari sekolah mempertanyakan jalur jonasi tersebut“ kenapa anak saya tidak lulus, rumah saya hanya beberapa meter dari sekolah, itu yang saya heran bagaimana ini sistemnya jalur zonasi, ada beberapa anak anak disini dekat sekolah tidak lulus”Tuturnys

Mrnurutnya Sementara pendaftar yang jauh rumahnya bisa lulus, papar Irma dengan nada sedikit kesal

Di tempat terpisah, kepala sekolah SD Unggulan todopuli ketika di komfirmasi oleh pewarta via washapp/Tlp, Hj Herlina membantah pernyataan beberapa orang tua calon murid tersebut, dengan alasan, berkas persyaratan calon murid yang tidak lulus, dianggap tidak lengkap”katanya

Lanjut HERLINA Terkait penambahan kuota murid dari 28 perkelas menjadi 32, itu pengisian kuotanya dilakukan pihak dinas pendidikan kota Makassar”Tandasnya

Namun hal tersebut dibantah oleh sekertaris dinas pendidikan kota Makassar Hj Andi Amalia malik, saat di konfirmasi via tlp/washaap Dia membantah pernyataan kepala sekolah SD Unggulan Todopuli terkait penambahan kuota siswa dari 28 siswa perkelas menjadi 32.

Baca:  Ini Tanggapan PUPR Provinsi Banten Terkait Banjir Sekitar Pasar Badak Pandeglang

Di lain pihak pemerhati pendidikan, Riyanto K, saat di temui merasa heran kenapa tenaga pendidik tidak singkron antara atasan dan bawahan , mereka saling bantah terkait penambahan kuota untuk tingkat Sekolah Dasar, sepertinya mereka tidak ada koordinasi, sehingga mereka tidak satu suara, sudah saatnya Kepala Dinas Pendidikan Makassar melihat kondisi seperti ini jangan sampai berlarut larut bisa menjadi mencoreng Nama bsik di dunia pendidikan” pungkasnya. (@**irwan