Beranda » TKSK Carita Sebut Program BPNT di Desa Sukarema Harga Sembakonya Mahal

TKSK Carita Sebut Program BPNT di Desa Sukarema Harga Sembakonya Mahal

PANDEGLANG”Warta,-Terkini

Bulan ke 7 tahun 2021 ditengah wabah corona virus 19.  Kemensos RI menggelontorkan anggaran 600 ribu per Keluarga Penerima Manfaat (KPM) selama 3 bulan yakni Bulan Juli, Agustus dan September pada Program Sembako atau BPNT .

Bantuan jenis sembako itu belum lama ini menjelang hari raya Idul Adha 10 Dzulhijjah 1442 Hijriayah mulai disalurkan oleh para Agen kepada KPM BPNT di Kabupaten Pandeglang. Prinsipnya program tersebut harus sesuai 6T (tepat sasaran, tepat harga, tepat jumlah, tepat kualitas, tepat waktu dan tepat administrasi).

Namun terkadang, praktiknya ada aja oknum yang memanfaatkan situasi tersebut untuk meraih keuntungan besar dengan cara memberikan jenis komoditi tidak berdasarkan keinginan penerima manfaat bahkan harga yang melambung tinggi.

Hal itu terjadi di Desa Sukarame Kecamatan Carita, dalam penyalurannya terendus adanya dugaan korupsi yang dilakukan oleh pihak Agen BPNT dan Supplier. Pasalnya, bantuan yang diterima oleh KPM di wilayah tersebut tidak sesuai dengan harga pasaran.

Berdasarkan Informasi yang dihimpun, para Keluarga Penerima Manfaat (KPM) BPNT di Desa Sukarame terpaksa membeli beras tanpa jenis dengan harga cukup tinggi, yakni Rp.12.000 perkilogram, Daging Kerbau Rp. 198. 000 perkilogram, Salak Rp. 20.000 Perkilogram dan Sayuran 1 bungkus Rp. 11.000. untuk tiga pagu penyaluran pada bulan Juli 2021 kemarin.

Diketahui, komoditi yang diterima oleh KPM BPNT di Desa Sukarame, yaitu, Beras 15 Kilogram, Salak, 1.5 Kilogram, Daging Kerbau 0.5 Kilogram dan Sayuran 3 bungkus, dari seluruh Komoditi yang diterima oleh KPM tersebut senilai Rp. 600.000,- (enam ratus ribu rupiah).

Padahal berdasarkan pantauan awak media dari survey harga pasar bahan pokok  bulan Juli ini, yang ada pada Sistem Informasi Harga Pasar (Siharpa) Kabupaten Pandeglang, seperti Pasar Pandeglang, Pasar Menes, Pasar Picung, Pasar Labuan, Pasar Panimbang dan Pasar Cibaliung. Harga bahan pokoknya tidak semahal yang terjadi pada program BPNT di Desa Sukarame Kecamatan Carita, Pandeglang, Banten, Selasa (20/7/21).

Baca:  Demi Menjaga Prokes, Istiqlal Tiadakan Sahur dan Buka Bersama

Dalam Siharpa itu menyebutkan Harga retail, seperti Beras Premium Rp.10.565/ Kg, Beras Medium, Rp. 9.470/Kg, Telur Ayam Ras Rp. 25.025/Kg, Ayam Ras Rp. 33.797/Kg dan Daging Sapi/ Kerbau Rp. 114.300/Kg.

Dikonfirmasi Marjuki, Pendamping BPNT di Kecamatan Carita, sekaligus TKSK Carita, dirinya mengaku tak bisa berbuat apa apa terkait tingginya harga komoditas yang diterima oleh KPM BPNT di Desa Sukarame Kecamatan Carita. Sebab kata dia untuk soal harga bisa langsung konfirmasi kepada penyedianya saja.

“Soal harga bisa langsung ke penyedianya aja,(Supplier) dan Agen. Supplier disini ada yakni PT Aam Prima Artha, dan CV Buana Karya, dan untuk Desa Sukarame itu disuplay oleh CV Buana Karya dengan Komoditi, Beras 5 Kg, Salak 1.5 Kg, Daging Kerbau 0.5 Kg dan 1bungkus Sayuran,” ucapnya melalui sambungan teleponnya.

Merjuki juga menyebutkan, bahwa harga yang dikeluarkan oleh pihak pemasok CV Buana Karya terlalu mahal. Menurut dia bila dibandingkan dengan harga di pasar Labuan daging kerbau hanya Rp 120 ribu perkilogramnya, dan untuk Salak diperkirakan dia harganya sedang murah.

” Terlalu mahal memang Harga daging Kerbau yang diterima oleh KPM di Desa Sukarame, karena harga retail di Pasar Labuan paling tinggi juga hanya Rp. 120 ribu, dan salak saat ini mungkin jauh lebih murah, dasar acuan HET sembako pada Program BPNT di Carita yakni Pasar Labuan,” imbuhnya.

Meski begitu, Marjuki, menegaskan bahwa penyaluran komoditi di Desa Sukarame tidak lepas dari pantauan timkor kecamatan Carita. ” Kita dan dari kecamatan selalau pantau dan untuk harga bisa langsung konfirmasi kepada Ismi pemilik Agen BPNT dan H. Kirtam dari CV Buana Karya,” tegasnya.

Baca:  Tinjau Pelaksanakan Protokol kesehatan, Kapolresta Tangerang Kunjungi PT. Japfa

Marjuki saat diminta Kontak Person Pemilik Agen BPNT Sukarame, dan Direktur CV Buana Karya, mengaku bahwa nomor tersebut sudah tidak ada dikarenakan nomor tersebut di save di Hp sebelumnya.
Hingga berita ini dipubliskan awak media belum mendapat keterangan dari pihak pemilik Agen BPNT dan Direktur CV Buana Karya(@**,Tb burhan/Editor inan