Wagub Banten : Hasil Musrenbang Harus Tumbuhkan Optimisme Hadapi Pandemi Covid-19
Banten”Warta-Terkini
Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumy secara resmi menutup acara pembukaan Musyawarah Rencana Pembangunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah atau Musrenbang RKPD Pemerintah Provinsi Banten Tahun 2021 yang diselenggarakan secara virtual (Kamis, 8/4/2021). Dalam sambutannya, Andika meminta semua peserta Musrenbang untuk tetap optimistis menghadapi pandemi Covid-19 yang telah berlangsung selama setahun lebih ini.
“Saya berharap agar seluruh Kepala OPD mengedepankan optimisme bahwa perekonomian Banten akan pulih seiring telah dilaksanakannya vaksinasi Covid-19 di wilayah Provinsi Banten,” kata Andika.
Andika meminta perangkat daerah Pemprov Banten dapat mendorong daya beli masyarakat melalui dukungan kelancaran bansos dan kelancaran usaha UMKM. Selain itu, pembangunan infrastruktur dan konektivitas antar wilayah dengan pola padat karya untuk mengurangi kesenjangan pembangunan, serta optimalisasi pertanian dan UMKM sebagai katup pengaman perekonomian.
Andika juga mengingatkan pentingnya ketahanan pangan di masa pandemi Covid-19 saat ini. Data Badan Pusat Statistik (BPS) Pusat pada 1 Maret 2021, kata Andika, menyebutkan Provinsi Banten menempati posisi sembilan besar produsen beras secara Nasional tahun 2020. Dengan luas panen 325.333 ha, Provinsi Banten mampu menghasilkan padi 1.655.170 ton GKG (Gabah Kering Giling) atau setara 937.815 ton beras.
Diungkapkan Andika, Pemprov Banten telah menyalurkan cadangan beras sebanyak 831.830 kg untuk 83.183 KK di 603 desa dan 83 kecamatan.
Optimisme juga layak dikedepankan, lanjutnya, mengingat Provinsi Banten telah memiliki Perda Penanggulangan Covid-19 sebagai landasan hukum bagi pelaksanaan program dan kegiatan penanggulangan Covid-19 secara optimal mulai dari perencanaan, pencegahan, penegakan dan peningkatan peran serta masyarakat.
Terkait pelaksanaan vaksinasi Covid-19 sendiri, sedikitnya sudah sebanyak 253 ribu sasaran prioritas mendapatkan vaksin dalam dua tahap vaksinasi. Vaksinasi tahap I bagi tenaga kesehatan dan tenaga pendukung di fasilitas kesehatan diberikan kepada 45.566 orang dengan jumlah vaksin 96.280 dosis. Sedangkan untuk vaksinasi tahap II, sudah dilakukan sebanyak 20.130 vial dengan jumlah sasaran sebanyak 85.552 sasaran yang terdiri dari lansia, petugas lapangan, dan pelayan publik.
Optimisme juga perlu dikedepankan, kata Andika, mengingat, Pemprov Banten telah
memberikan bantuan sosial sebagai jaring pengaman terhadap warga rentan terdampak ekonomi di masa pandemi ini.
Diungkapkan, bansos telah diberikan pada tahap ke-1 kepada 408.521 keluarga penerima manfaat (KPM) dengan jumlah bantuan sosial mencapai Rp 229,6 miliar. Sedangkan tahap kedua bantuan sosial diberikan kepada 360.168 KPM dengan nilai bantuan sosial mencapai Rp 201,5 miliar.
“Jaringan pengaman sosial diberikan kepada masyarakat rentan terdampak Covid-19 diharapkan dapat meringankan beban masyarakat rentan terdampak untuk meningkatkan daya beli dan memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari,” katanya.
Dalam kesempatan itu Andika juga meminta Musrenbang jangan menjadi kegiatan rutin dan seremonial belaka tanpa ada solusi adaptif yang dapat diimplementasikan dalam penyelesaian masalah-masalah riil yang perlu segera ditangani.
Menurut Andika, OPD harus fokus pada implementasi strategi dengan mengkonsultasikan dan memformulasikan program untuk mencapai target indikator makro pembangunan.
Selain itu, kata dia, untuk mencapai target indikator makro pembangunan diperlukan sinergi dengan perangkat pemerintah Kabupaten/Kota mengingat capaian indikator Provinsi Banten merupakan kumulatif capaian indikator Kabupaten/Kota yang tidak hanya mencerminkan kinerja Pemerintah Provinsi, tapi juga merupakan akumulasi dari kinerja perangkat daerah Pemerintah Kabupaten/Kota.
@**inan/red